Asosiasi
Pengusaha Herbal Muslim Indonesia (APHMI) akhirnya mendeklarasikan diri
di Jakarta, Senin (24/03/2013). Menurut ketua APHMI, Warsono,
organisasi ini berdiri atas aspirasi dan keinginan para pengusaha herbal
di seluruh Indonesia.
Menurutnya APHMI bisa membawa budaya thibbun nabawi (pengobatan
ala nabi) menjadi salah satu rujukan kesehatan masyarakat. Dari sini
peran dakwah melalui dunia kesehatan bisa mengambil peran penting.
"Dari sini kita juga berharap masyarakat bisa mendapatkan herbal
dengan harga terjangkau," jelasnya dalam pengantar deklarasi tersebut.
Selain itu menurut Warsono, APHMI bercita-cita untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
APHMI hendak menciptakan industri herbal yang produktif dalam membangun perekonomian masyarakat Indonesia.
"Semua ini dilandasi komitmen pada syariat Islam," jelasnya.
Sementara itu, pakar herbal Irwandi Taher mengatakan umat Islam harus
mewajibkan diri menjaga kemurnian pengobatan herbal. Jangan pernah
menjual herbal dengan mencampurnya dengan bahan-bahan kimia.
"Jangan sampai kita bilang jual herbal padahal isinya sudah kita
campur, ini tidak halal dalam Islam," jelasnya dalam deklarassi
tersebut.
Irwandi juga mengingatkan agar orisinalitas herbal tetap dijaga oleh
pengusaha herbal. Jangan hanya memikirkan keuntungan dengan menghalalkan
segala cara.
Irwandi melihat banyak saat ini produk herbal yang hanya memikirkan
kemasan. Sementara isinya sudah dicampur dengan bahan non herbal.
"Akhirnya ini melahirkan fitnah baru dan sumber kesusahan pengusaha herbal di dunia dan akhirat," tambahnya.
Irwandi juga menyarankan agar pengusaha herbal tetap mengikuti
standar kesehatan pemerintah. Sikap patuh pada peraturan pemerintah
merupakan bentuk ibadah kepada Allah dan RasulNya.
"Pemerintah menciptakan aturan untuk kebaikan bersama, itulah mengapa kita harus mendukung peraturan itu," tambahnya lagi.
Menurutnya herbal sangat mungkin menjadi solusi masalah kesehatan
masyarat jika para penggiatnya melakukannya dengan jujur dengan komitmen
syariat yang tinggi.
Warsono juga berharap tradisi thibbun nabawi bisa menjadi
gaya hidup masyarakat di Indonesia. Sekaligus menciptakan jaringan
ekonomi umat yang sukses, mandiri dan terbebas dari riba dan syubhat ekonomi lainnya.*
Hidyatullah.com
Rep: Thufail al Ghifari
Red: Cholis Akbar