Hukum Mengucapkan Selamat Tahun baru
Soal:
Apa
hukum ucapan selamat tahun baru yang dikerjakan oleh sebagian orang
seperti seseorang mengatakan kepada lainnya: Sepanjang tahun semoga
kalian dalam keadaan baik, dan semacamnya.
Jawab:
Ucapan
selamat pada awal tahun baru tidak dikenal bagi salaf (generasi
terdahulu dalam Islam), makanya lebih utama ditinggalkan, tetapi
seandainya seseorang mengucapi selamat kepada orang lain dalam bentuk
bahwa tahun yang telah lalu itu dihabiskan dalam ketaatan kepada Allah
‘Azza wa Jalla, lalu diucapi selamat karena panjang umurnya dalam
ketaatan kepada Allah, maka ini tidak mengapa. Karena sebaik-baik
manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya. Tetapi ucapan
selamat ini hanya khusus pada awal tahun Hijriyah. Adapaun awal tahun
Miladiyah (Masehi) maka sesesungguhnya tidak boleh mengucapi selamat
dengannya, karena ia bukan tahun syar’i, bahkan apabila orang-orang
kafir diucapi selamat dengannya atas hari rayanya maka orang ini dalam
keadaan bahaya besar kalau mengucapi selamat kepada mereka dengan
hari-hari raya kekafiran. Karena ucapan selamat dengan hari-hari raya
kekafiran itu berarti senang dengannya dan menambahi (kesenangan
mereka), sedangkan senang dengan hari-hari raya kekafiran itu bisa-bisa
mengeluarkan manusia dari lingkaran Islam, sebagaimana Ibnul Qayyim
rahimahullah telah menyebutkan hal itu dalam kitabnya Ahkamu Ahlidz Dzimmah.
Ringkas
kata, ucapan selamat pada awal tahun Hijriyah, lebih baik ditinggalkan,
tak diragukan lagi. Karena hal itu bukan dari (kebiasaan) masa salaf
(dahulu). Kalau dikerjakan oleh seseorang maka tidak berdosa. Adapun
ucapan selamat pada awal tahun baru Miladiyah (Masehi) maka tidak boleh.
(الشيخ محمد بن صالح العثيمين, Syekh Muhammad bin Shaleh al-‘Utsaimin, Liqoatul Babil Maftuh, juz 112 halaman 6).
***
Teks fatwa komplitnya:
حكم التهنئة برأس العام الجديد:
______________
السؤال: ما حكم التهنئة لبداية السنة, بما يفعله الناس كأن يقول أحدهم للآخر: كل عام وأنتم بخير ونحو ذلك؟
______________
الجواب: التهنئة برأس العام الجديد ليست معروفة عند السلف, ولهذا تركها أولى, لكن لو أن الإنسان هنأ الإنسان بناءً على أنه في العام الذي مضى أفناه في طاعة الله عز وجل فيهنئه لطول عمره في طاعة الله فهذا لا بأس به, لأن خير الناس من طال عمره وحسن عمله, لكن هذه التهنئة إنما تكون على رأس العام الهجري, أما رأس العام الميلادي فإنه لا يجوز التهنئة به؛ لأنه ليس عاماً شرعياً بل إن هنئ به الكفار على أعيادهم، فهذا يكون الإنسان فيه على خطر عظيم أن يهنئهم بأعياد الكفر, لأن التهنئة بأعياد الكفر رضا بها وزيادة, والرضا بالأعياد الكفرية ربما يخرج الإنسان من دائرة الإسلام, كما ذكر ذلك ابن القيم رحمه الله في كتابه أحكام أهل الذمة. وخلاصة القول: أن التهنئة برأس العام الهجري تركها أولى بلا شك؛ لأنها ليست من عهد السلف, وإن فعلها الإنسان فلا يؤثم, وأما التهنئة برأس العام الميلادي فلا.
لقاءات الباب المفتوح – (ج 112 / ص 6)
Komisi Fatwa Saudi Arabia, Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ ditanya,
“Apakah boleh mengucapkan selamat tahun baru Masehi pada non muslim, atau selamat tahun baru Hijriyah atau selamat Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam? ”
Al Lajnah Ad Daimah menjawab,
لا تجوز التهنئة بهذه المناسبات ؛ لأن الاحتفاء بها غير مشروع
“Tidak boleh mengucapkan selamat pada perayaan semacam itu karena perayaan tersebut adalah perayaan yang tidak masyru’ (tidak disyari’atkan).”
Wa billahit taufiq, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘alihi wa shohbihi wa sallam.
Yang menandatangani fatwa ini:
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah Alu Syaikh selaku ketua; Syaikh
‘Abdullah bin Ghudayan, Syaikh Sholih Al Fauzan, Syaikh Bakr Abu Zaid
selaku anggota.
[Soal pertama dari Fatwa no. 20795][1]Sumber: Nahimunkar.com dan Rumaysho.com